Pengaruh Kepuasan dan Loyalitas Konsumen
Terhadap Tingkat Penjualan Suatu Produk.
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran modern pun
mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai perhatian utama.
Produsen berlomba-lomba untuk sebisa mungkin dapat bersaing dengan kompetitor.
Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan
produk dengan jenis dan kegunaan yang sama akan tetapi berbeda harga, fitur
produk, layanan, kualitas. Konsumen pun bersikap lebih selektif dan kritis
dalam memilih produk yang akan dibeli. Mereka tidak lagi membeli produk
berdasarkan fisiknya saja, namun juga melihat kualitas dan segala aspek yang
tersedia dari produk tersebut.
Konsumen tidak hanya
membeli produk itu sendiri, tetapi pada inti yang sebenarnya konsumen membeli
manfaat ( benefit) dari produk yang bersangkutan. Jadi perusahaan yang bijak
akan menjual manfaat produk sekaligus produk itu sendiri untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Wheeler, seorang pengarang dan konsultan
pelatihan penjualan pernah berkata, “Jangan menjual daging bistik, tetapi
juallah aroma uapnya.” Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang
ini, kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama. Pelanggan diibaratkan seorang
raja yang harus dilayani, namun hal ini bukan berarti menyerahkan segala-galanya
kepada pelanggan. Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara
menguntungkan atau bersifat “win-win situation” yaitu keadaan dimana kedua
belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.
Menurut Kotler
(1997:36), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk
dengan harapan yang dimiliki. Teori Sumarwan (2004:158) menyatakan faktor utama
yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu kualitas
pelayanan, pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang
baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan; emosional, pelanggan akan merasa
bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia
apabila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai
tingkat kepuasan yang tinggi; dan biaya, pelanggan yang tidak perlu
mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan
suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut. Semakin
puas pelanggan maka semakin toleran terhadap kenaikan harga (elastisitas harga
yang menurun) dengan demikian akan menghasilkan profit. Kepuasan pelanggan
didasarkan secara konseptual pada penggabungan dan atribut kualitas jasa dan
atribut lain seperti harga dan convenience. Loyalitas konsumen secara umum
dapat diartikan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa
tertentu. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan
konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh
pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas
tersebut terbentuk disebab kan adanya hubungan positif yang terjadi antara
produsen dan konsumen. Produsen dapat memahami dan memenuhi harapan konsumen,
begitu pula sebaliknya konsumen yang merasakan keuntungan mampu memberikan
komitmen terhadap produsen (perusahaan).
Kepuasan pelanggan
sebagai tolak ukur bagi loyalitas konsumen harus menjadi perhatian bagi suatu
perusahaan karena kepuasan pelanggan akan mempengaruhi kinerja keuangan setiap
perusahaan. Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan atas terpenuhinya kebutuhan
mereka. Mengetahui kebutuhan pelanggan diharapkan akan tercipta kepuasan
konsumen yang akan berujung kepada loyalitas. Dimana loyalitas disini adalah
diharapkan konsumen akan datang untuk melakukan pembelian ulang, setia pada
merek tertentu dan mau menjadi mitra dengan memberikan rekomendasi kepada orang
lain. Dalam memberikan layanan yang bertujuan untuk memberi kepuasan bagi
pelanggan, ada beberapa keuntungan yang dapat diambil. Keuntungan pertama yang
terbesar yaitu kepercayaan pelanggan, karena pelanggan menilai mutu produk
dengan apa yang mereka lihat dan pahami. Keuntungan kedua, bahwa pelanggan
mendapat nilai maksimum dari pembeliannya dan memungkinkan pelanggan dengan
cepat dan mudah menggunakan seluruh manfaat dari produk yang telah dibelinya.
daftar pustaka: 1. http://blog.ub.ac.id/nurulnh/2013/03/23/pengaruh-kepuasan-dan-loyalitas-konsumen-terhadap-tingkat-penjualan-suatu-produk/
daftar pustaka: 1. http://blog.ub.ac.id/nurulnh/2013/03/23/pengaruh-kepuasan-dan-loyalitas-konsumen-terhadap-tingkat-penjualan-suatu-produk/