Senin, 11 Mei 2015

Tugas ke 7 Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Tingkat Penjualan


 
Pengaruh Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Tingkat Penjualan Suatu Produk.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep pemasaran modern pun mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen sebagai perhatian utama. Produsen berlomba-lomba untuk sebisa mungkin dapat bersaing dengan kompetitor. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang menghasilkan produk dengan jenis dan kegunaan yang sama akan tetapi berbeda harga, fitur produk, layanan, kualitas. Konsumen pun bersikap lebih selektif dan kritis dalam memilih produk yang akan dibeli. Mereka tidak lagi membeli produk berdasarkan fisiknya saja, namun juga melihat kualitas dan segala aspek yang tersedia dari produk tersebut.

Konsumen tidak hanya membeli produk itu sendiri, tetapi pada inti yang sebenarnya konsumen membeli manfaat ( benefit) dari produk yang bersangkutan. Jadi perusahaan yang bijak akan menjual manfaat produk sekaligus produk itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Wheeler, seorang pengarang dan konsultan pelatihan penjualan pernah berkata, “Jangan menjual daging bistik, tetapi juallah aroma uapnya.” Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang ini, kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama. Pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani, namun hal ini bukan berarti menyerahkan segala-galanya kepada pelanggan. Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara menguntungkan atau bersifat “win-win situation” yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.

Menurut Kotler (1997:36), kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapan yang dimiliki. Teori Sumarwan (2004:158) menyatakan faktor utama yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu kualitas pelayanan, pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan; emosional, pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi; dan biaya, pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut. Semakin puas pelanggan maka semakin toleran terhadap kenaikan harga (elastisitas harga yang menurun) dengan demikian akan menghasilkan profit. Kepuasan pelanggan didasarkan secara konseptual pada penggabungan dan atribut kualitas jasa dan atribut lain seperti harga dan convenience. Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas tersebut terbentuk disebab kan adanya hubungan positif yang terjadi antara produsen dan konsumen. Produsen dapat memahami dan memenuhi harapan konsumen, begitu pula sebaliknya konsumen yang merasakan keuntungan mampu memberikan komitmen terhadap produsen (perusahaan).

Kepuasan pelanggan sebagai tolak ukur bagi loyalitas konsumen harus menjadi perhatian bagi suatu perusahaan karena kepuasan pelanggan akan mempengaruhi kinerja keuangan setiap perusahaan. Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan atas terpenuhinya kebutuhan mereka. Mengetahui kebutuhan pelanggan diharapkan akan tercipta kepuasan konsumen yang akan berujung kepada loyalitas. Dimana loyalitas disini adalah diharapkan konsumen akan datang untuk melakukan pembelian ulang, setia pada merek tertentu dan mau menjadi mitra dengan memberikan rekomendasi kepada orang lain. Dalam memberikan layanan yang bertujuan untuk memberi kepuasan bagi pelanggan, ada beberapa keuntungan yang dapat diambil. Keuntungan pertama yang terbesar yaitu kepercayaan pelanggan, karena pelanggan menilai mutu produk dengan apa yang mereka lihat dan pahami. Keuntungan kedua, bahwa pelanggan mendapat nilai maksimum dari pembeliannya dan memungkinkan pelanggan dengan cepat dan mudah menggunakan seluruh manfaat dari produk yang telah dibelinya.


daftar pustaka: 1. http://blog.ub.ac.id/nurulnh/2013/03/23/pengaruh-kepuasan-dan-loyalitas-konsumen-terhadap-tingkat-penjualan-suatu-produk/

Tugas ke 6 Pengaruh Harga Terhadap Penjualan


Pada era globalisasi sekarang, segala sesuatu berjalan dan berkembang dengan pesat.
Cepatnya laju pertumbuhan ekonomi dewasa ini diikuti dengan banyaknya perusahaan.  Hal ini akan mendorong adanya persaingan,terutama bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang sejenis. Akibat adanya persaingan tersebut,baik langsung maupun tidak langsung perusahaan terpengaruh dalam hal memasarkan produk-produk atau barang-barang yang di hasilkan, sehingga tingkat persaingan menunjukan tendensi yang meningkat, karena itu setiap perusahaan dengan berbagai cara berusaha untuk di terima oleh konsumen. Dengan demikian hal ini mengharuskan para pengusaha untuk selalu mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dan semaksimal mungkin mencari tehnik-tehnik baru dan cara untuk meningkatkan volume penjualan, karena semakin padatnya persaingan antara sesama perusahaan yang menghasilkan produk-produk sejenis. Maka perusahaan dalam memproduksi suatu produk haruslah dapat berusaha untuk menarik dan member kepuasan kepada konsumen dengan berbagai cara, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimal serta volume penjualan yang tinggi, yang merupakan tujuan perusahaan.

Pengusaha yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting
untuk mencapai sukses bagi perusahaannya akan mengetahui cara dan falsafah yang terlibat di dalamnya yaitu konsep pemasaran. Konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, maka seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, kegiatan ini meliputi personalia, keuangan, pemasaran, produksi dan kegiatan lain.
Definisi lain mengatakan konsep pemasaran adalah orientasi manajemen
yang menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri dari kemampuan
perusahaan tersebut memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara efektif dan efisien dari pesaing.

Sudah di kemukakan di muka bahwa penetapan harga yang sudah bersaing di pasar,
promosi penjualan yang baik merupakan usaha perusahaan untuk dapat mengembangkan perusahaanya agar dapat meningkatkan volume penjualan dan laba yang di terima dengan jalan memperbaiki apa yang telah di lakukan perusahaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Bila harga dan produk yang di tawarkan sudah bersaing di pasaran maka konsumen akan melihat pada barang atau produk yang di berikan apakah telah sesuai dengan harga yang di tawarkan. Dalam promosi barang yang di tawarkan harus memiliki kualitas yang baik agar konsumen mempunyai pilihan dalam membeli sehingga tidak perlu mencari ke perusahaan lain. Kesimpulan yang dapat di peroleh di uraian di atas yaitu bahwa dengan harga dan produk yang bersaing di pasaran dan promosi dengan peningkatan volume penjualan adalah merupakan suatu kegiatan dan sekaligus mendukung antara yang satu dengan yang lain.

Daftar pustaka :

Tugas ke 5 Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia


Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi makro, dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi perlu diukur sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional dan sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.  Dalam pertumbuhan ekonomi badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen.
Angka ini turun 0,5 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,21 persen. “Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, angka pertumbuhan ekonomi turun 0,18 persen,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Selasa, 5 Mei 2015. Suryamin menyebutkan setidaknya tiga penyebab utama perlambatan ekonomi pada kuartal I 2015 ini. Faktor pertama adalah perlambatan ekonomi yang juga dialami negara mitra dagang utama Indonesia. Ia mengatakan Cina pun mengoreksi pertumbuhan ekonominya dari 7,4 menjadi 7,0 persen.
 Begitu juga dengan Singapura yang mengoreksi pertumbuhan ekonominya dari 4,9 menjadi 2,1 persen. “Tentu ini berpengaruh pada kinerja perdagangan kita,” kata dia. Faktor kedua adalah melemahnya harga minyak dunia yang dinilai juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Terakhir, kata Suryamin, penyebab melambatnya ekonomi nasional adalah kinerja ekspor dan impor yang turun pada kuartal I 2015.